Kitab Safinatun Najah adalah sebuah kitab fiqih populer yang ditulis oleh Syekh Salim bin Abdullah bin Sa’ad bin Sumair Al Hadhrami, seorang ulama asal Yaman. Kitab ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami dan menjadi rujukan utama pembelajaran ilmu fiqih, khususnya bagi para santri pemula di pesantren. Safinatun Najah mengupas dasar-dasar ilmu fiqih sesuai mazhab Syafi’i yang meliputi berbagai aspek ibadah dan muamalah, termasuk hukum-hukum mengenai haji dan umrah.
Bab mengenai haji dalam Safinatun Najah menjelaskan tata cara, syarat, dan rukun haji secara sistematis. Di dalamnya dibahas kewajiban-kewajiban wajib haji seperti ihram dari miqat, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah sesuai dengan ketentuan, mabit di Mina saat hari tasyrik, menjaga diri dari larangan ihram, dan thawaf wada’. Selain itu, kitab ini juga menjelaskan sunnah-sunnah haji seperti memperbanyak talbiyah, mendahulukan haji dari umrah, thawaf qudum, shalat sunnah setelah thawaf, dan aturan berpakaian selama haji.
Safinatun Najah memberikan panduan lengkap dan mudah dipahami tentang pelaksanaan ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam wajib bagi yang mampu secara fisik dan finansial. Kitab ini membimbing para pembelajar memahami kewajiban dan tata cara pelaksanaan ibadah haji agar sesuai dengan syariat, sehingga membantu jamaah haji dalam menjalankan ibadahnya dengan benar dan tertib sesuai hukum Islam.

Dengan demikian, Safinatun Najah tidak hanya sebagai kitab fiqih dasar, tetapi juga sebagai petunjuk praktis terutama tentang pelaksanaan haji, berfungsi sebagai “Perahu Keselamatan” yang membawa seorang hamba mengenal kewajiban ibadah dan cara melaksanakannya secara tepat sesuai tuntunan agama.
Yang termasuk wajib haji:
1. Ihram dari miqat
2. Mabit di Muzdalifah walau sebentar, dilakukan hingga lewat pertengahan malam
3. Melempar jumrah ‘Aqabah sebanyak tujuh kali pada hari Nahr (Idul Adha, 10 Dzulhijjah)
4. Melempar Jumrah Ula, Wustha, ‘Aqabah pada hari tasyrik
5. Mabit di Mina pada malam-malam tasyrik
6. Menjaga diri dari larangan ihram
7. Melakukan thawaf wada’
Yang termasuk wajib umrah:
1. Ihram dari miqat
2. Menjaga diri dari larangan ihram
Yang termasuk sunnah haji di antaranya:
1. Memperbanyak talbiyah
2. Mendahulukan haji dari umrah
3. Thawaf qudum
4. Melakukan shalat sunnah dua rakaat ba’da Thawaf
5. Mengenakan kain atas (rida’) dan kain bawah (izar) berwarna putih
