Ketika kita mengatakan kerugian investasi tidak terlalu mengejutkan, biasanya ini menyiratkan beberapa hal:
- Sudah Diprediksi (Risiko Tinggi): Investasi tersebut memang sudah dikenal memiliki profil risiko tinggi (misalnya, saham penny, crypto yang sangat fluktuatif, atau startup tahap awal). Investor yang sadar akan risiko ini sudah menyiapkan diri secara mental dan finansial untuk kemungkinan kerugian.
- Kondisi Pasar Memburuk: Kerugian itu terjadi karena faktor eksternal yang luas (misalnya, resesi, pandemi, kenaikan suku bunga yang mendadak, atau bear market). Dalam situasi ini, hampir semua investasi di sektor atau pasar terkait akan mengalami penurunan.
- Fundamental Perusahaan Memburuk: Ada berita atau data yang jelas menunjukkan performa perusahaan atau aset di balik investasi itu memang menurun (misalnya, laporan keuangan buruk, skandal, atau produk gagal).
- Telah Mengambil Untung Sebelumnya: Investor sudah beberapa kali mendapatkan keuntungan yang signifikan dari investasi tersebut. Jadi, kerugian yang terjadi saat ini dianggap sebagai bagian dari siklus normal dan tidak menihilkan total keuntungan yang sudah dikantongi.
Apa Langkah Selanjutnya?
Jika Anda merasa kerugian ini “tidak mengejutkan,” ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi dan mengambil tindakan:
- Tinjau Ulang Alasan: Apakah Anda masih percaya pada fundamental investasi ini? Jika ya, kerugian ini mungkin hanya sementara. Jika tidak, mungkin ini saatnya untuk memotong kerugian (cut loss).
- Periksa Alokasi Aset: Pastikan kerugian ini tidak mengganggu target keuangan jangka panjang Anda. Apakah investasi ini porsinya terlalu besar dalam portofolio Anda?
- Belajar dari Kejadian: Apa yang bisa Anda pelajari dari kerugian yang tidak mengejutkan ini? Apakah itu menguatkan strategi manajemen risiko Anda, atau menunjukkan perlunya diversifikasi yang lebih baik?
